Senin, 08 Maret 2010

Mata Kuliah Adaptif Softskill Bahasa Indonesia 1

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang saya dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas softskill yang diberikan oleh dosen bahasa Indonesia.materi yang diberikan adalah pembuatan makalah mengenai banjir. Makalah ini saya buat berdasarkan beberapa referensi dari beberapa buku.
Banjir pada dasarnya adalah bencana alam yang ditimbulkan oleh tingkah laku manusia. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran manusia akan menjaga lingkungannya dalam kehidupan sehari- hari seperti membuang sampah sembarangan, penebangan pohon secara liar yang mengakibatkan hutan menjadi gundul karena tanah tidak dapat menyerap air.
Saya akan sedikit menjelaskan mengenai dampak akibat dari banjir.














B. IDENTIFIKASI MASALAH
Banjir yang akhir- akhir ini terjadi memberikan inspirasi kepada saya untuk membuat makalah ini. Yang ditinjau dari kejadian – kejadian yang ada maka saya akan menspesifikasikan banjir mengenai dampak banjir dan memberi tips cara penanggulangan masalah banjir.

C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam makalah ini saya akan membatasi materi tentang banjir yang telah diberikan oleh dosen dengan lebih menspesifikasikan terhadap dampak atau akibat dari banjir.
Masalah banjir dan upaya untuk mengatasinya yang telah populer dan beredar luas di masyarakat maupun di lingkungan aparatur pemerintah sampai saat ini masih banyak yang keliru. Kekeliruan, ketidakseragaman dan keterbatasan pengertian masyarakat terhadap masalah ini menimbulkan dampak negatif terhadap upaya mengatasi masalah banjir, antara lain berupa kurangnya kepedulian dan peran masyarakat dalam mengatasi masalah banjir serta kesalahan persepsi menyangkut upaya mengatasi banjir. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa upaya mengatasi banjir adalah merupakan kewenangan dan tanggung jawab pemerintah sepenuhnya.
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Dampak apa saja yang di akibatkan oleh banjir?
2. Bagaimana cara menanggulangi bencana banjir ?





E. TUJUAN MASALAH
Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen juga sebagai prasyarat agar dapat memperoleh nilai softskill. Selain itu penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini. Akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata dan mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.

F. MANFAAT ATAU KEGUNAAN PENULISAN MAKALAH
Manfaat yang di dapatkan dari penulisan makalah ini adalah menambah wawasan cara penulisan makalah. Harapan saya adalah makalah ini juga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat Indonesia pada umumnya.














BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI
Masalah banjir berdampak sangat luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu upaya untuk mengatasinya harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembangunan yang menyeluruh dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehubungan dengan paradigma baru dalam melaksanakan pembangunan yang dikaitkan dengan penyelenggaraan otonomi daerah, terjadinya krisis ekonomi serta berbagai permasalahan yang ada, semakin meningkatkan bobot dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Sehubungan dengan itu diperlukan penyempurnaan terhadap kebijakan, strategi dan upaya penanganan masalah banjir yang telah ada, baik yang menyangkut aspek-saspek teknis maupun nonteknis.
Berbagai fenomena bencana khususnya banjir merupakan indikasi yang kuat terjadinya ketidakselarasan dalam pemanfaatan ruang, yakni : antara manusia dengan kepentingan ekonominya dan alam dengan kelestarian lingkungannya.
Beberapa istilah dan pengertian teknis yang perlu dimengerti dan dipahami oleh masyarakat secara benar antara lain tentang:
1. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah dimana air meresap dan / atau mengalir melalui sungai dan anak-anak sungai yang bersangkutan.
2. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai.
Bencana alam banjir yang silih berganti yang terjadi di suatu daerah merupakan salah satu dampak negative kegiatan manusia pada suatu DAS. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kegiatan manusia menyebabkan DAS gagal menjalankan fungsinya sebagai penampung air hujan, penyimpanan air.
Bencana banjir disebabkan akibat ulah manusia atau akibat dari hujan yang berkepanjangan. Penyebab yang paling utama dari bencana banjir adalah curah hujan yang tinggi.
Penebangan hutan dapat menyebabkan banjir karena lahan yang terbuka atau lahn gundul tidak dapat menahan air hujan. Akibatnya debit aliran akan melebihi daya tamping sehingga meluap sehingga mengakibatkan banjir.
Akibat hujan yang aliran airnya melalui hutan – hutan gundul daerah yang kurang tanaman di permukaan bumi sebagai daya serap air maka timbulah banjir. Selama terjadi pemindahan dan perubahan panjang lembah sungai hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran yang di tinggalkan akan membentuk suatu lengkungan dataran yang luas,yang di sebut dataran banjir. Dataran banjir ini merupakan daerah yang sering tergenang air pada saat terjadi banjir. Luas daerah dataran banjir dapat jauh lebih besar dari alur sungainya sendiri.
Ada beberapa penyebab banjir salah satunya adalah karena aktivitas manusia. Anatara lain adalah sebagai berikut :
1. Penggundulan hutan.
2. Pemukiman yang berada di bantaran sungai.
3. Urbanisasi.
4. Sistem pengelolaan air atau sistem drainase yang buruk.


Penyebab terjadinya bencana banjir akibat alam sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) hal, yakni :
1. Kondisi alam yang bersifat statis, seperti kondisi geografi, topografi, dan karakteristik sungai.
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis, seperti : perubahan iklim, pasang surut, sedimentasi, dan sebagainya.
3. Aktivitas sosial-ekonomi manusia yang sangat dinamis, seperti penggundulan hutan, konversi lahan pada kawasan lindung, pemanfaatan sempadan sungai/saluran untuk permukiman, pemanfaatan wilayah retensi banjir, perilaku masyarakat, keterbatasan prasarana dan sarana pengendali banjir dan sebagainya.
Genangan yang terjadi sehubungan dengan aliran di saluran drainase akibat hujan setempat yang terhambat masuk ke saluran induk dan atau ke sungai, sering juga disebut banjir.

Terjadinya bencana banjir dapat dikurangi dengan cara sebagai berikut :
1. Melakukan reboisasi atau penghijaun kembali terhadap hutan yang gundul.
2. Pengerukan lumpur dan sampah dari sungai.
3. Membuat bendungan.
4. Memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya memelihara lingkungan.
5. Pembuatan sumur resapan.
6. Memperbanyak lahan terbuka yang ditanami pepohonan.
7. Pembuatan teras- teras dan gundukan pada lahan miring.
8. Pembuatan tanggul – tanggul di pinggir sungai.
9. Kerja bakti pelurusan sungai.
10. Pembuatan sistem saluran air.
11. Di kawasan perkotaan dibuat kanal- kanal sungai, selokan air.
12. Meningkatkan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan hidup.
Dalam upaya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air pada satuan –satuan wilayah sungai merupakan input yang penting untuk :
• Menjamin terjadinya keseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan air baku bagi berbagai kegiatan sosial-ekonomi melalui pengaturan jenis dan intensitas pemanfaatan ruang
• Menjamin berlangsungnya fungsi-fungsi hidrologis melalui penetapan kawasan-kawasan berfungsi lindung sehingga kontinuitas ketersediaan air pada musim kemarau dapat terjaga, sementara resiko terjadinya bencana dapat diminimalkan.
• Mencegah terjadinya konflik pemanfaatan potensi sumber daya air antar sektor maupun antar wilayah, dimana penataan ruang berfungsi sebagai landasan pelaksaaan koordinasi dan kerjasama pembangunan.



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bencana banjir memiliki dampak negative yang terburuk adalah timbulnya korban jiwa, baik meninggal akibat tenggelam dan hanyut maupun luka – luka akibat terseret arus banjir.Bencana banjir juga dapat menyebabkan rusaknya bangunan harta benda milik masyarakat.
Ada beberapa tips untuk menghadapi banjir :
1. Sebelum banjir itu terjadi
masyarakat melakukan kerja bakyi membersihkan saluran air, melakukan kegiatan 3M, membuang sampah pada tempatnya, dan menyediakan bak penyimpanan air bersih.
2. Selama banjir
Evaluasi keluarga ke tempat saudara atau dataran yang lebih tinggi, matikan peralatan listrik,mengamankan barang – barang berharga,turut serta membuat tenda – tenda pengungsian,tenda dapur umum, mendirikan pos kesehatan dan menggunakan air bersih seefisien mungkin.
3. Setelah banjir terjadi
Membersihkan tempat tinggal sendiri dan lingkungan rumah serta tetangga terdekat, melakukan pemberantasan sarang nyamuk, membuat sumur gali, ikut serta memperbaiki sarana umum yang rusak.

SARAN

Peningkatan kesadaran dan peranserta masyarakat dalam penataan ruang yang bertujuan untuk mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor melalui sosialisasi informasi pemanfaatan ruang secara kontinu dan sistematis.
Marilah kita bersama – sama menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar agar bencana banjir jarang terjadi. Dengan cara meningkatan kesadaran kita terhadap kebersihan.
Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini.
















DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Sungai Dirjen Pengairan.1993.Flood Plain Management Plan for Upper Citarum Basin.Citarum Hulu.
2. Siswoko, Ir. Dipl. HE.1986.River Engineering, Lecture Notes untuk Pendidikan Pasca Sarjana Teknik Pengairan.Bandung.
3. Wardiyatmoko ,K.,MM,DRS.Ipa.Penerbit Eirlangga.Jakarta.
4. Tim Cipta Pertiwi Prima. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial.Penerbit Eirlangga.Jakarta.
5. Tim New Teaching Resource.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar Kelas VI.Penerbit Eirlangga.Jakarta.
6. Berbagai Peraturan Perundang-Undangan yang menyangkut Sungai dan Banjir.
7. Jansen.1979. Principles of River Engineering. Pitman.